PENDAHULUAN
Penelitian dilaksanakan
didalam konteks suatu cara berifikr mengenai data yang meletakan
tuntutan-tuntutan khusus pada data, jika data itu memiliki kegunaan ilmiah
tertentu. Cara berfikir mengenai data lazimnya mencakup apa secara longgar
menunjuk sebagai teori.
Penelitian pada dasarnya merupakan
operasionalisasi dari metode ilmiah, yaitu metode yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan ilmiah. Teori merupakan bagian dari ilmu yang memberikan
penjelasan mengenai fenomena alam. Karena teori bagian dari ilmu maka memiliki
jalinan erat dengan penelitian karena Penelitian merupakan proses yang
sistematis untuk mengembangkan teori.
Oleh karena itu, penulis mencoba
untuk memaparkan unsure-unsur didalam penelitian itu sendiri diantaranya konsep
(konstruk), proposisi dan teori.
Rumusan
masalah:
a.
Pengertian
indikator
b.
Pengertian
tentang konsep
c.
Pengertian
dimensi
d.
Pengertian
konsep dan proposisi
PEMBAHASAN
A. INDIKATOR
Indikator adalah variabel yang dapat digunakan
untuk mengevaluasi keadaan atau kemungkinan dilakukan pengukuran terhadap
perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Suatu indikator tidak
selalu menjelaskan keadaan secara keseluruhan tetapi kerap kali hanya memberi
petunjuk atau indikasi tentang keadaan keseluruhan tersebut sebagai suatu
pendugaan. Misalnya, kasus diare yang didapat dari data kunjungan pasien di
Puskesmas bisa saja hanya menunjukan sebagian saja dari kejadian diare yang
melanda masyarakat. Indikator harus bersifat :
a. Sederhana
Indikator yang ditetapkan sedapat mungkin sederhana
dalam pengumpulan data maupun dalam rumus penghitungan untuk mendapatkannya.
b. Tepat Waktu
Indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh
pengumpulan dan pengolahan data serta pengemasan informasi yang waktunya sesuai
dengan saat pengambilan keputusan dilakukan
c. Terukur
Indikator yang ditetapkan harus mempresentasikan
informasinya dan jelas ukurannya sehingga dapat digunakan untuk perbandingan
antara satu tempat dengan tempat lain atau antara satu waktu dengan waktu lain
agar memudahkan dalam memperoleh data.
d. Bermanfaat
Indikator yang ditetapkan harus bermanfaat untuk
kepentingan pengambilan keputusan.
e. Terpercaya
Indikator yang ditetapkan harus dapat didukung oleh
pengumpulan data yang baik, benar dan teliti.[1]
B. DIMENSI
Dimensi
merupakan himpunan dari
partikular-partikular yang disebut indikator. Setiap dimensi dalam satu konsep
tidak harus mempunyai jumlah indikator yang sama. Berikut ini beberapa contoh
untuk memperjelas maksud dari dimensi.[2]
Ada empat
dimensi penelitian yang dibedakan berdasarkan latar belakangnya yaitu:
Menurut tujuan
|
||
1.
Eksploratif
2.
Deskriptif
3.
Eksplanatif
|
||
Menurut manfaat:
|
|
Menurut waktu
|
1.
penelitian
dasar
2.
penelitian
terapan
|
Penelitian
(research)
|
1.
penelitian
longitudional (antarwaktu)
2.
penelitian
cross-secdonal (satuwaktu)
|
Menurutcara pengumpulan data:
1.
kualitatif
a.
grounded
research
b.
perbandingan
sejarah
c.
analisis
wacana, dll
2.
kuantitatif
a.
survey
b.
analisisi
data
c.
analisisi
data sekunder
d.
eksperimen
|
Penjelasan
tentang empat dimensi penelitian, yaitu:
1. Berdasarkan
tujuan penelitian
a. Penelitian
eksploratif
Penelitian ini mencoba untuk menggali
informasi atau permasalahan yang relatif masih baru. Bertujuan untuk menjadikan
penelitian lebih dekat dengan fakta atau gejala sosial, mengembangkan
pengalaman mengenai gejala sosial dan menghasilkan ide serta mengembangkan
teori-teori yang mampu memprediksi gejala sosial.
b. Penelitian
deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang ada di
masyarakat, menyediakan dan mengakurasi profil suatu kelompok masyarakat,
mendeskripsikan proses, mekannisme atau hubunngan antarkelompok.
c. Penelitian
eksplanatif
Penelitian ini menghubungkan pola-pola yang
berbeda, namun memiliki keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebab
akibat. Bertujuan untuk menentukan akurasi sebuah prinsip atau teori,
mennjelaskan lebih lanjut mengenai pengetahuan proses-proses yang mendasar, dan
menghubungkan isu atau topik yang berbeda dengan pernyataan umum.
2. Berdasarkan
manfaat penelitian
a. Penelitian
dasar (murni)
Penelitian ini memfokuskan pada dukungan
atau penolakan sebuah teori yang menjelaskan bagaimana dunia sosial bekerja.
Penelitian ini lebih banyak digunakan untuk kepentingan akademis seperti
skripsi, tesis dan disertasi. Tujuan dnarni penelitian ini adalah untuk
memberikan kontribunsi dasar, pengetahuan teoritis.
b. Penelitian
terapan
Penelitian terapan mencoba untuk
memberikan solusi yang lebih spesifik pada masalah-masalah kebijakan dan
membantu parna praktisi danlam menjalankan tungasnya. Penelitian ini merupakan
bagian dari pekerjaan dan akan dinilai oleh sponsor yang akan membiayai,
biasanya berada di luar disiplin ilmu peneliti. Tujuannya secara praktis
mengarah untuk memperoleh imbalan batau pengguna hasil penelitian.
3. Berdasarkan
waktu penelitian
a. Penelitian
longitudinal (antarwaktu)
Penelitian ini dilakukan antarwaktu atau
penelitian mengenai masalah, namun dilakukan dalam dua waktu yang berbeda.
b. Penelitian
cross-sectional (satuwaktu)
Penelitian ini dilakukan dalam satu
waktu tertentu dengan satu fokus.waktu
dalam hal ini diartikan 1 hari, minggu, bulan, dan tahun.
Digunakan untuk tujuan eksplorasi, deskripsi atau eksplanasi [3]
4. Berdasarkan
teknik pengumpulan data
a. Penelitian
kualitatif
Penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan kata-kata atau kalimat individu, buku atau sumber lain.
b. Penelitian
kuantitatif
Penelitian ini dilkakukan dengan
mengumpulkan data yang berupa angka. Varian penelitian kuantitatif ada empat,
yaitu penelitian survei (dengan menggunakan kuisioner), isi (memanfaatkan isi
atau informasi sebagai simbol material), analisis data sekunder ( dengan
menggunakan data pemerintahan) dan eksperimen (percobaan).
C. KONSEP
Konsep
menunjukkan pada istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak tentang kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial.[4]
Menurut Soedjadi yang
menyatakan bahwa “Konsep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk
mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya dinyatakan dengan
suatu istilah atau rangkaian kata”.[5]
Dalam penelitian akan ditemui 2 jenis konsep
yaitu :
a.
Konsep-konsep yang jelas hubungannya
dengan fakta atau arealitas yang mereka wakili.
b.
Konsep-konsep yang lebih abstrak
atau lebih kabur hubungannya dengan fakta atau realitas. Konsep ini lebih
menekankan pada pengamatan dalam penelitian social, dan tidak mudah
menghubungkan hasil yang diamati dengan fenomena yang diacunya.[6]
D. PROPOSISI
Proposisi adalah hubungan yang
logis antara dua konsep. Sebuah realitas
sosial dalam analisisi yang lebih sederhana dapat digambarkan sebagai suatu
proposisi, akan tetapi suatu realitas dapat pula digambarkan sebagai beberapa
hubungan antar konsep atau proposisi. Contoh hubungan dua konsep ini adalah
mahasisiwa yang berprestasi adalah mahasisiwa yang disiplin.[7]
Dalam pengertian lain Proposisi adalah
kesimpulan teoritik konsepsional tentang konstelasi hubungan antar variabel
sebagai jawaban teoritik. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang
dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya, mengenai konsep atau konstruk
yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Proposisi yang dirumuskan
dengan maksud untuk diuji secara empiris disebut hipotesis.
Kegunaan Proposisi dalam Metodologi
Penelitian merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal
atau diuji kebenarannya, mengenai konsep atau konstruk yang menjelaskan atau
memprediksi fenomena.[8]
Ada
dua tipe proposisi yaitu:
1. Aksioma atau postulat, yaitu proposisi
yang kebenarannya tidak perlu dipertanyakan lagi. Sehingga tidak perlu diuji
dengan sebuah penelitian.
2. Teorema, proposisi yang dideduksikan
dari aksioma, aksioma banyak digunakan dalam ilmu-ilmu eksakta sedangkan dalam
ilmu sosial aksioma sangat jarang. Sedangkan yang menjadi perhatian peneliti
adalah teorema inti.[9]
Jenis-jenis proposisi terbagi menjadi 4 bagian :
1.
Proposisi berdasarkan Bentuk :
a. Proposisi
tunggal adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan 1 predikat. Contoh : Ayah
membaca Koran
b. Proposisi
majemuk adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan lebih dari 1 predikat. Contoh
: Indra belajar bermain piano dan menyanyi di studio
2.
Proposisi berdasarkan Sifat :
a. Proposisi
Kategorial adalah proposisi dimana hubungan antara subyek dan predikatnya
mempunyai syarat apapun Contoh : Setiap mengendarai mobil harus memakai
seftybeld
b. Proposisi
kondisional adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat
membutuhkan syarat tertentu. Contoh : Jika yogi lulus UN maka saya akan berikan
hadiah
3.
Proposisi berdasarkan kualitas :
a. Proporsisi
positif, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau membenarkan
subjeknya. Contoh : Semua gajah berbadan besar
b. Proporsisi
negatif, yaitu proporsisi dimana predikatnya menolak atau tidak mendukung
subjeknya. Contoh : Tidak ada wanita yang berjenggot
4.
Proporsisi berdasarkan kuantitas :
a. Proporsisi
universal, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau mengingkari
semua. Contoh : Semua warga Indonesia mememiliki KTP
b. Proporsisi
spesifik / khusus, yaitu proporsisi yang predikatnya membenarkan sebagian
subjek. Contoh : Tidak semua murid patuh kepada gurunya[10]
E. TEORI
Menurut
snelbecker teori merupakan seperangkat proposisi yang terintregasi secara
sintaksis (yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat dihubungkan secara
logis satu dengan yang lainya dengan data dasar yang dapat diamati) dan
berfungsi sebagai wahana untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang
diamati.[11]
Menurut Kelinger sebagaimana
dikutip oleh Sugiyono menyebutkan bahwa teori adalah seperangkat kontruk
(konsep), definisi, dan proposisi ysng berfungsi untuk melihat fenomena yang
sistematik, melalui spesifikasi hubungan antar variabel sehingga dapat berguna
untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena.
Dari beberapa teori tersebut
Sugiono menarik kesimpulan bahwa teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan
seperangkat konsep, definisi, dan proposisi ysng di susun secara sistematis.
Jadi secara umum teori mempunysi tigs fungsi yaitu untuk menjelaskan
(explanation), meramalkan (prediction), dan pengendalian (control) suatu
gejala.[12]
Mark 1963, dalam
membedakan adanya tiga macam teori yaitu
a.
Teori induktif
Adalah cara
menerangkan dari data keteori dalam bentuk ekstrim titik pandang yang
positifistik ini dijumpai pada kaum behavioris.
b.
Teori deduktif
Member
keterangan yang dimulai dari arah suatu perkiraan atau pikiran spekulatif
tertentu kearah data akan diterangkan.
c.
Teori fungsional
Adalah suatu
interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoristis, yaitu mempengaruhi
pembentukan teori dan pembemtukan teori kembali mempengaruhi data.[13]
Unsur-unsur teori:
a. Kategori
konseptual dan kawasannya
Kategori adalah unsur konseptual
suatu teori sedangkan kawasannya adalah aspek atau unsur suatu kategori.
Kategori maupun kawasan disini adalah konsep yang ditunjukkan oleh data yang
berbeda dalam konsep aktualnya. Kategori yang tingkatan abstraksinya lebih
rendah munculnya relatif lebih cepat, yaitu sejak awal pengumpulan data.
Sedangkann konsep dengan kawasan yang lebih tinggi tingkatan abstraksinya
muncullnya cenderung kemudian dan kemunculannya itu berlaku baik pada tahap
pengumpulan, pemberian kode, maupun pada anallisis data.
b. Hipotesis
Analisis perbandingan antara
kelompoktidak hanya menghasilkan kategori, tetapi mempercepat adanya hubungan
yang ndisimpulkan anntara kelompok tersebut, dan hal ini disebut hipotesis. Secara
tradisional biasanya hipotesis itu telah disusun terlebih dahulu dan peneliti
kualitatif lainnya masih ada yang menggunakan cara yang denmikian. Namun, pada
peneliti kuantitatif, peneliti segera akan terlibat dalam acara pembentukan
hipotesis sejak awal terjun kelapangan penelitian.
c. Intregrasi
Intregrasi teori maksudnya pemaduan
unsur-unsur teori sehingga menjadi lebih bermakna dan lebih kompak. Intregrasi
bisa dimulai dari hal yangn umum ke hal yang khusus.[14]
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Indikator adalah variabel yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi keadaan atau kemungkinan dilakukan pengukuran
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
2. Persyaratan-persyaratan
yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan suatu indikator yakni SMART atau
Simple, Measurable, Attributable, Reliable, dan
Timely.
3. Dimensi
penelitian: berdasarkan tujuan penelitian (Penelitian eksploratif, deskriptif
& eksplanatif), berdasarkan manfaat penelitian (Penelitian dasar (murni)
& terapan), berdasarkan waktu penelitian (Penelitian longitudinal
(antarwaktu), cross-sectional (satuwaktu) & Case Study),berdasarkan
teknik pengumpulan data (Penelitian kualitatif & kuantitatif)
4. Konsep adalah ide abstrak yang dapat
digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang pada umumnya
dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata
5. Proposisi
adalah kesimpulan teoritik konsepsional tentang konstelasi hubungan antar
variabel sebagai jawaban teoritik.
6. Teori
adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkat konsep, definisi,
dan proposisi ysng di susun secara sistematis.
7. Unsur-unsur
teori: kategori konseptual dan kawasannya, hipotesis & intregrasi
DAFTAR PUSTAKA
Martono, Nanang. “Metode Penelitian Kuantitatif”. (Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2011).
cet. Ke-II
Sugiyono, “Metode
Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”,
(Bandung: Alfabeta, 2006)
Moleong, Lexy J.
“Metodologi Penelitian Kualitatif”. (Bandung: Remaja Rosdakarya. 2002). cet. Ke-XVI
http://carapedia.com/pengertian_definisi_konsep_menurut_para_ahli_info402.html,
diakses tannggal 13 Mei 2013
http://asropi.wordpress.com/2008/08/26/dimensi-dimensi-penelitian/, diakses tannggal 13 Mei 2013
http://bloghendrigmail.blogspot.com/2009/11/konsep-proposisi-dan-teori.html,
diakses tannggal 13 Mei 2013
http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/06/pengertian-konsep.html,
diakses tannggal 13 Mei 2013
http://sumberinfoo.blogspot.com/2012/06/mengenal-tentang-konsep-variabel-dan.html,
diakses tannggal 13 Mei 2013
http://lewokedaerik.blogspot.com/2012/10/indikator-indonesia-sehat_7400.html,
diakses tannggal 13 Mei 2013
[1] http://lewokedaerik.blogspot.com/2012/10/indikator-indonesia-sehat_7400.html, diakses
tannggal 15 Mei 2013
[2] Zainal Mustafa. Mengurai
Variabel Hingga Instrumentasi (Yogyakarta: Graha Ilmu. 2009), hal. 7-8.
[3] Nanang Martono, “Metode Penelitian Kuantitatif”,
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), cet. Ke-II, 15-21
[6] Nanang Martono, “Metode Penelitian Kuantitatif”,
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011), cet. Ke-II .41-42.
[8] http://bloghendrigmail.blogspot.com/2009/11/konsep-proposisi-dan-teori.html, diakses tannggal 13 Mei
2013
[10] http://sumberinfoo.blogspot.com/2012/06/mengenal-tentang-konsep-variabel-dan.html, diakses tannggal 13 Mei
2013
[11] Lexy J.
Moleong, “Metodologi Penelitian
Kualitatif”, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet. Ke-XVI, 34-35.
[12] Sugiyono, “Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R&D”, (Bandung: Alfabeta, 2006), 79-81
[14] Lexy J. Moleong, “Metodologi Penelitian Kualitatif”,
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), cet. Ke-XVI, 38-42
Mau tanya dong, photo yang ada di cover, itu photo dimana? Tks.
BalasHapusmau tanya donk, dimensi dan indikator itu sama atau tidak? soalnya sy sedang mengerjakan skripsi dan buku yang sy cari jarang menuliskan indikator. kebanyakan menuliskan dimensi. nah itu sama atau tidak ya??
BalasHapussy akan baca, tapi dari judulnya menarik sekali
BalasHapus